Minggu, 28 April 2013

Makalah Ekonomi "Utang Negara"


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Perekonomian merupakan bidang utama yang menopang kehidupan masyarakat. Di Indonesia, perekonomian terus dikembangkan dalam rangka mewujudkan amanat bangsa, yaitu mencapai kemakmuran dan kesejahteraan. Tetapi, itu semua tidak terlepas dari masalah ekonomi di Indonesia.
Dalam makalah ini saya akan membahas tentang masalah ekonomi yang berkaitan dengan “Utang Negara”. Apa pengertian dari masalah ekonomi, ciri-ciri dan sifat masalah ekonomi, sebab terjadinya masalah ekonomi, dampak masalah ekonomi, dan bagaimana cara mengatasi masalah ekonomi yang terjadi dalam masyarakat.
Dengan mempelajari masalah ekonomi ini tentang “Utang Negara” kita dapat lebih memahami pengertian dari masalah ekonomi, ciri-ciri dan sifat masalah ekonomi, sebab terjadinya masalah ekonomi, dampak masalah ekonomi, dan bagaimana cara mengatasi masalah ekonomi yang terjadi dalam masyarakat.

B.  Rumusan Masalah
1.    Apa pengertian dari masalah ekonomi?
2.    Apa saja ciri-ciri atau sifat dari masalah ekonomi?
3.    Apa yang menyebabkan terjadinya masalah ekonomi “Utang Negara” ?
4.    Apa saja dampak dari masalah ekonomi “Utang Negara”?
5.    Bagaimana cara untuk mengatasi masalah ekonomi “Utang Negara”?

C.  Tujuan Pembelajaran
1.    Agar siswa dapat memahami pengertian daripada masalah ekonomi.
2.    Agar siswa dapat mengetahui ciri-ciri dan sifat masalah ekonomi.
3.    Agar siswa dapat mengetahui penyebab terjadinya masalah ekonomi “Utang Negara”.
4.    Agar siswa dapat mengerti dampak apa saja yang diakibatkan oleh masalah ekonomi “Utang Negara”.
5.    Agar siswa mampu mengerti dan memahami bagaimana cara mengatasi masalah ekonomi “Utang Negara”.
BAB II
PEMBAHASAN

Masalah Ekonomi
            Masalah ekonomi adalah masalah yang lekat kaitannya dengan segala aktivitas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mulai dari jual beli, tawar-menawar, dan ekspor impor.
Hutang Luar Negeri
Utang luar negeri atau dikenal dengan pinjaman luar negeri adalah setiap penerimaan negara baik dalam bentuk devisa dan/atau devisa yang dirupiahkan, rupiah, maupun dalam bentuk barang dan/atau jasa yang diperoleh dari pemberi pinjaman luar negeri yang harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu.

Ciri-Ciri dan Sifat Masalah Ekonomi
·        Reproductive Debt, dijamin seluruhnya oleh kekayaan negara dan sama besarnya.
·        Dead Weight Debt, Utang tanpa jaminan kekayaan.
·        Pinjaman Sukarela dan Pinjaman Paksa.
·        Pinjaman Dalam Negeri dan Pinjaman Luar Negeri.
·        Suku Bunga Pinjaman.
Masalah Ekonomi “Utang Negara”
            Mengalirnya modal dari luar untuk membiayai pembangunan sudah ada sebelum tahun 1914. Negara berkembang telah menyerap dana dari Inggris rata-rata 5% dari GNP, Perancis 2% dan Jerman sebesar 3% dari GNPnya. Dalam perkembangan lebih lanjut, pertumbuhan utang negara-negara berkembang semakin membengkak dalam kurun waktu antara 1973-1974 yang kemudian disusul tahun 1979-1982.
            Aliran modal yang bukan didorong oleh tujuan untuk mencari keuntungan.Dana tersebut diberikan kepada negara penerima atau dipinjamkan dengan syarat yang lebih ringan daripada yang berlaku di pasaran internasional.
            Menurut Sukimo ditinjau dari sudut manfaat, ada 2 peran utama bantuan luar negeri, yaitu untuk mengatasi masalah kekurangan tabungan. Selama tiga dekade (1966-1996), perekonomian Indonesia tumbuh lebih dari 5% setahun. Prestasi yang bersifat spektakuler dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi negar-negara berkembangyang hanya sebesar 2,4% setahun pada periode tersebut menempatkan Indonesia ke dalam kelompok pilihan perekonomian Asia yang berkinerja tinggi (high-performing Asian economies) yang dicirikan adanya pertumbuhan yang cepat dan ketidakmerataan pendapatan yang menurun.
            Pertumbuhan yang mengesankan tersebut diakibatkan oleh adanya berbagai instrumen kebijakan yang konsisten selama periode tersebut, yang antara lain adalah
1)    Kebijakan anggaran berimbang pada tingkat daerah.
2)    Kebijakan pengendalian tingkat inflasi yang relatif stabil sepanjang periode tersebut
3)    Kebijakan sistem devisa bebas disertai dengan pengelolaan yang sangat hati-hati terhadap defisit neraca transaksi berjalan.
4)    Terus masuknya hutang luar negeri dengan persyaratan lunak dan tingkat suku bunga yang  rendah.
Krisis ekonomi di Indonesia tahun 1997 merubah keberuntungan Indonesia. Krisis ekonomi ditandai oleh krisis nilai tukar rupiah terhadap dollar dan disusul dengan kelangkaan bahan-bahan kebutuhan pokok. Walaupun perekonomian Indonesia telah empat tahun terjerat dalam krisis ekonmi, namun silang pendapat tentang penyebab dan akibat krisis ekonomi bagi perekonomian Indonesia masih tetap diperdebatkan (Daryanto 2000). Salah satu alasan penyebab timbulnya krisis ekonomi yang diyakini oleh banyak ahli ekonomi adalah strategi pembangunan ekonomi di masa lalu yang terlalu mengandalkan hutang luar negeri. Hanya saja perlu dicatat bahwa sebelum krisis tampaknya Indonesia tidak dianggap mempunyai masalah dalam creditworthiness yang tercermin dari makin meningkatnya hutang luar negeri. Oleh karena itu banyak pihak yang berpendapat bahwa hutang luar negeri ini diibaratkan sebagai pedang bermata dua.
 Meminjam ke luar negeri merupakan salah satu cara untuk menutup defisit anggaran pemerintah.Penerimaan pemerintah dari pajak seringkali tidak cukup untuk membiayai seluruh pengeluaran pemerintah. Pada sebagian besar negara sedang berkembang termasuk Indonesia, defisit anggaran tersebut oleh pemerintah negara yang bersangkutan ditutup dengan utang luar negeri. Utang luar negeri pemerintah (ULNP) selain berdampak pada neraca pembayaran juga berdampak pada kinerja anggaran pemerintah, untuk Indonesia adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Karena sebagai penutup defisit, ULNP ini seolah-olah sebagai ‘penerimaan’ pemerintah, tetapi disisi lain pembayaran atas utang menjadi beban APBN yang dicatat dalam pos pengeluaran. Sehingga terjadi kausalitas antara penerimaan pinjaman dan kewajiban atas ULNP tersebut. Dengan demikian komitmen untuk mendapatkan pinjaman akan terkait dengan kemampuan membayar utang tersebut. kemampua membayar akan menentukan apakah utang tersebut solvent atau tidak.
Indonesia menggunakan hutang luar negeri untuk mempercepat pembangunan ekonominya. Hutang luar negeri dimasukkan sebagai penerimaan pemerintah dalam APBN setiap tahunnya. Sumber pinjarnan Indonesia selama ini berasal dari negara-negara dan badan-badan bantuan multilateral yang tergabung dalam Consultative Group for Indonesia 2) atau CGI (sebelurnnya Inter Governmental Group on Indonesia, IOGI). Dengan tingkat suku bunga yang rendah, tenggang waktu (grace period) dan masa pembayaran cicilan pokok dan bunganya yang cukup panjang, maka pinjaman dari COl merupakan sumber pembiayaan utama.
Meskipun hutang luar negeri menjadi komponen yang penting dalam struktur pembiayaan pembangunan, namun dalam menjalankan kebijaksanaannya, pinjaman dana yang berasal dari luar negeri tersebut didasarkan pada beberapa kriteria pokok yang tujuannya untuk menyelaraskan antara kebutuhan akan pinjaman dana luar negeri dengan politik luar negeri yang bebas aktif, sebagaimana telah digariskan dalam GBHN. Selain itu, efisiensi dan efektifitas penggunaan dana menjadi pertimbangan utama, sehingga kriteria pokok tersebut diarahkan pada tiga hal, yaitu: (1) bantuan luar negeri tidak boleh dikaitkan dengan politik, (2) syarat-syarat pembayaran hams dalam batas-batas kemampuan untuk membayar kembali, dan (3) penggunaan bantuan luar negeri haruslah untuk pembiayaan proyek-proyek produktif dan bermanfaat.
Namun kenyataannya, ketergantungan Indonesia akan hutang luar negeri semakin besar sehingga menjadi suatu "keharusan". Terus masuknya hutang luar negeri dengan persyaratan lunak dan tingkat suku bunga yang rendah melalui konsorsium IOGI dan COl merupakan instrument kebijaksanaan yang konstan sejak awal Pemerintahan Orde Baru. Sebagai akibat dari kemerosotan ekonomi Orde Lama dan menutup defisit anggaran pembangunan, Pemerintah Orde Baru memerlukan pinjaman luar negeri untuk program stabilisasi dan rehabilitasi perekonomian nasional. Dalam sidang pertama pada tahun 1967, IGGI memutuskan memberikan bantuan sebesar US$ 200 juta. Jumlah tersebut sesuai dengan persyaratan yang diinginkan oleh Indonesia yaitu persyaratan lunak, masa pembayaran 25 tahun dan tenggang waktu 7 tahun, dan tingkat suku bunga 3 persen per tahun. Sejak itu hutang luar negeri terus meningkat dan mencapai puncaknya pada tahun anggaran 1981-1999, saat terjadinya krisis ekonomi.
Alasan mendasar dibutuhkannya hutang luar negeri adalah karena tabungan domestik tidak mencukupi, yang menunjukkan bahwa upaya pemerintah untuk memobilisasi dana domestik tidak pernah mengimbangi besarnya kebutuhan dana untuk investasi. Kesenjangan antara tabungan dalam negeri baik pemerintah dan swasta menyebabkan hutang luar negeri dan PMA merupakan suatu "keharusan" bagi pembiayaan investasi.
Pada mulanya, kebijaksanaan hutang luar negeri hanya untuk sektor publik. Hutang luar negeri BUMN tercatat dimulai tahun 1975, enam tahun setelah pemerintah mulai berhutang. Meskipun hutang luar negeri BUMN meningkat dari tahun ke tahun, namun peningkatan hutang BUMN tidaklah secepat perilaku pemerintah dalam berhutang.
Swasta tercatat mulai berhutang ke luar negeri sejak tahun 1981. Pada tahun 1997, hanya dalam tempo 17 tahun, hutang swasta sebesar US$ 78,228 milyar sudah jauh lebih besar daripada hutang pemerintah sebesar US$ 53,865 milyar yang sudah berhutang selama 29 tahun.

A.   Sebab Terjadinya Masalah Ekonomi “Utang Negara”
Ketidakefektifan hutang luar negeri sebagai pemacu pembangunan ekonomi nasional disebabkan beberapa faktor. Pertama, hutang luar negeri tidak dialirkan ke kegiatan produktif yang bersifat cepat menghasilkan (quick yielding) atau menghasilkan produk-produk yang bisa diekspor. Kedua, hutang luar negeri dikorupsi oleh para pejabat dan kroni-kroninya. Pinjaman yang dikorup sekitar 30 persen.  
Ketiga, pemerintah Indonesia tidak mampu memanfaatkan hutang luar negeri secara tepat dan efektif. Prioritas pembangunan ekonomi kurang tajam dan tidak terfokus. Karena itu, penggunaan dan pinjaman luar negeri tidak berdampak secara signifikan pada perbaikan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, penurunan tingkat kemiskinan dan perbaikan kualitas hidup. Keempat, adanya moral hazard para penguasa sehingga tidak ada dorongan yang kuat untuk melunasi hutang-hutang yang ada dan malah cenderung memperbesarnya. Kelima, belum adanya penegakan hukum yang kuat turut mempersubur penyalahgunaan dan kebocoran dalam pengelolaan pinjaman luar negeri.

B.   Dampak Terjadinya Masalah Ekonomi “Utang Negara”
Dapat kita pastikan apabila kita meminjam tanpa mengembalikan akan ada konsekuensinya dan dampak buruk yang akan kita alami. Inilah yang dialami akibat negara berhutang terus-menerus dan akhirnya hutang tersebut sulit untuk dibayar karena jumlahnya sudan sangat banyak. Puncaknya terjadilah yang namanya krisis moneter, seperti yang pernah terjadi pada zaman pemerintahan presiden Soeharto.
            Penyebab dari krisis ini bukanlah fundamental ekonomi Indonesia yang selama ini lemah, hal ini dapat dilihat dari data-data statistik, tetapi terutama karena utang swasta luar negeri yang telah mencapai jumlah yang besar. Yang jebol bukanlah sektor rupiah dalam negeri, melainkan sektor luar negeri, khususnya nilai tukar dollar AS yang mengalami overshooting yang sangat jauh dari nilai nyatanya. Krisis yang berkepanjangan ini adalah krisis merosotnya nilai tukar rupiah yang sangat tajam, akibat dari serbuan yang mendadak dan secara bertubu-tubi terhadap dollar AS (spekulasi) dan jatuh temponya utang swasta luar negeri dalam jumlah besar.
            Seandainya tidak ada serbuan terhadap dollar AS ini, meskipun terdapat banyak distorsi pada tingkat ekonomi mikro, ekonomi Indonesia tidak akan mengalami krisis. Dengan lain perkataan, walaupun distorsi pada tingkat ekonomi mikto ini diperbaiki, tetapi bila tetap ada gempuran terhadap mata uang rupiah, maka krisis akan terjadi juga, karena cadangan devisa yang ada tidak cukup kuat untuk menahan gempuran ini. Krisis ini diperparah lagi dengan akumulasi dari berbagai faktor penyebab lainnya yang datangnya saling bersusulan. Analisis dari faktor-faktor penyebab ini penting, karena penyembuhannya tentunya tergantung dari ketepatan diagnosa.

C.   Cara Mengatasi Masalah Ekonomi “Utang Negara”
Beberapa skema tengah dipertimbangkan dan bahkan telah didiskusikan oleh Pemerintah Indonesia dengan Negara-negara kreditur dan IMF untuk menyelesaikan persoalan hutang luar negeri. Pertama, Pemerintah Indonesia telah meminta untuk melakukan penjadwalan hutang. Namun demikian, Pemerintah Indonesia tidak bisa sepenuhnya mendapatkan keringanan karena menurut ketentuan IMF, penundaan pembayaran cicilan dan bunga akan menimbulkan implikasi moratorium. Hal ini berarti bahwa Indonesia bisa terkena default dan akan sulit menerima kredit bam. Dalam kasus penjadwalan hutang ini, Indonesia boleh menunda pembayaran cicilan pokok pinjaman, namun tetap membayar bunga pinjaman.
Kedua, Indonesia telah mengusulkan skema pengurangan hutang (debt reduction) seperti yang pernah ditempuh oleh Afrika Selatan pada tahun 1982 dan pernah secara intensif dikampanyekan oleh Pemerintah Filipina sejak tahun 1990an. Skema pengurangan hutang ini diajukan berdasarkan alasan bahwa Pemerintah yang sekarang tidak harus menanggung beban hutang yang dikorupsi oleh Pemerintah Orde Baru. Skema semacam ini disebut sebagai skema odious debt atau hutang yang "menjijikkan". Hanya saja hingga saat ini upaya ini agak sulit diterima oleh Negara kreditor karena mereka beranggapan bahwa masalah korupsi hutang luar negeri adalah masalah internal Indonesia. Namun demikian cara ini perlu terus dikampanyekan Pemerintah.
Perkembangan yang menarik adalah ada sejurnlah kreditor internasional yang tengah mempertimbangkan pemberian pengampunan (debt forgiveness atau hair cut) terhadap sebagian hutang luar negeri Indonesia. Jumlah yang layak diampuni sekitar sepertiga dari hutang luar negeri yang menurut Bank Dunia telah dikorup oleh rezim pemerintahan Soeharto.
Ketiga, skema pengampunan hutang (debt forgiveness) dan penundaan hutang (debt cancellation) tampakoya sulit diterima oleh negara-negara kreditur. Di masa lalu, ketika tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat cepat, agak janggal untuk meminta penundaan dan pengampunan hutang, karena semua lembaga keuangan internasional mempunyai keyakinan bahwa ekonomi Indonesia begitu baik dan tidak ada alasan untuk melakukan penundaan pembayaran. Jika cara ini ditempuh dikhawatirkan negara-negara kreditur tidak akan memberikan pinjaman bam kepada Indonesia dan skema ini bisa merusak citra Indonesia di mata internasional dan secara ekonomi dan politik bisa berakibat fatal. Hanya saja, sekarang keadaannya sangat berlainan, karena kita sudah terpuruk dan sudah mendapat bantuan khusus dari IMF dan berbagai lembaga keuangan internasional untuk menopang perekonomian kita. Oleh karena itu, upaya pengampunan hutang perlu terus diupayakan untuk meringankan beban hutang Indonesia yang sangat besar.
Karena skema-skema penjadwalan hutang luar negeri yang diupayakan Indonesia di atas belum sepenuhnya berhasil, maka pedu dilakukan berbagai upaya misalnya pembelian kembali hutang (debt buybacks), pengalihan hutang ke dalam obligasi (debt-for-equity swaps), pengalihan hutang untuk alam (debt-for-nature-swaps) atau pengalihan hutang untuk kemiskinan (debt-for-poverty-swaps).
Dengan debt buybacks, debitur secara lang sung membeli kembali hutang yang tidak bisa dibayar dengan harga diskon dari nilai mukanya. Dengan debt1or-equity-swaps, negara debitur menukarkan hutangnya ke mata uang domestik dengan harga diskon. Mata uang domestik ini dipergunakan kreditur untuk melakukan investasi di suatu perusahaan di negera debitur.  Dengan debt-for-nature swaps, suatu kelompok yang bergerak dalam bidang konservasi dapat membeli hutang yang tidak bisa dibayar, dan bunganya digunakan oleh Pemerintah perninjam untuk melindungi lingkungan. Dernikian juga halnya dengan debtJor- poverty-swaps, negara kreditur bisa membeli kembali hutang yang tidak bisa dibayar dengan harga diskon, dan dikembalikan kepada negara debitur dengan ketentuan bahwa dana tersebut harus digunakan untuk menanggulangi masalah kemiskinan.
Solusi yang paling sederhana untuk mengatasi utang luar negeri adalah dengan mengoptimalkan restrukturisasi utang, khususnya melalui skema debt swap, di mana sebagian utang luar negeri tersebut dikonversi dalam bentuk program yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat, pemeliharaan lingkungan, dan sebagainya. Selain itu, perlu mengoptimalkan upaya meminta pemotongan utang atau meminta pembebasan utang dengan memberi alasan logis dengan disertai fakta-faktanya.











BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Kemampuan Indonesia sebagai negara berkembang untuk meningkatkan tabungan dalam negeri dan mengurangi jurang tabungan-investasi (saving-investment gap) hingga saat ini masih rendah sehingga untuk biaya pembangunan harus ditutupi dari pinjaman luar negeri.
Prinsip anggaran berimbang yang dianut selama ini oleh Pemerintah Indonesia mempunyai konsekuensi bahwa defisit anggaran yang terjadi secara reguler ditutup dari hutang luar negeri.Peranan hutang luar negeri dikatakan ibarat pedang bermata dua. Banyak yang berpendapat bahwa hutang luar negeri diyakini berdampak positif bagi pembangunan.
Penyelesaian masalah hutang luar negeri sangat membantu upaya menstabilkan perkembangan kurs rupiah yang merupakan faktor penting dalam membawa ekonomi Indonesia keluar dari krisis. Besarnya hutang luar negeri yang telahjatuh tempo terbukti telah memperparah tekanan-tekanan terhadap rupiah. Untuk itu, upaya-upaya menyelesaikan masalah hutang luar negeri swasta penting dilakukan. Kesepakatan Frankfrut pada bulan Juni 1998 merupakan salah satu wujud prakarsa penyelesaian masalah hutang yang mencakup penjadwalan kembali hutang perusahaan-perusahaan swasta, penundaan pembayaran hutang perbankan, dan penyediaan pembiayaan perdagangan (trade financing). Pembentukan Indonesian Debt Restructuring Agency (INDRA) merupakan salah satu bagian dari kesepakatan Frankfurt.
Skema lain yang dapat ditempuh adalah pemerintah perlu mencari sumber-sumber penerimaan dalam negeri. Misalnya, meningkatkan sumber pendapatan dari dalam negeri, khususnya pajak. Peningkatan pajak dapat dilakukan dengan ekstensiflkasi dan intensiflkasi. Sampai saat ini rasio pajak (tax ratio) dan rasio obyek pajak (coverage ratio) di Indonesia masih yang paling rendah diantara negara-negara ASEAN. Tax ratio Indonesia masih sekitar 11 persen. Thailand, Malaysia, Singapura masingmasing mempunyai tax ratio sebesar 16.2 persen, 30.9 persen dan 20,3 persen. Oleh karena itu, peningkatan pajak mempunyai peluang yang sangat baik sebagai substitusi hutang luar negeri untuk mempersempit kesenjangan tabungan-investasi. Hanya saja perlu dihindarkan bahwa penarikan yang lebih intensif dan perluasan obyek pajak jangan sampai menimbulkan ekonomi berbiaya tinggi (high cost economy) yang justru mendorong adanya disinvestasi dalam perekonomian kita.
Di masa yang akan datang, hutang luar negeri masih tetap diperlukan dan bermanfaat sepanjang hutang tersebut dikelola dengan baik dengan dukungan kebijaksanaan makroekonomi yang tepat dan baik. Pemanfaatan hutang harus juga selektif, dan diprioritaskan kepada sektor–sektor yang menciptakan efek ganda (multiplier effect) yang besar dalam pemulihan perekonomian nasional.

B.  Saran
Diharapkan kepada pemerintah untuk tetap bekerja secara professional. Gunakan setiap dana dengan bijak dan jujur. Dana pinjaman dari luar harus digunakan untuk kesejahteraan rakyat bukan untuk diselewengkan atau disalahgunakan. Jadilah bangsa yang membangun bangsanya dengan uang dari pendapatan negaranya sendiri bukan menjadi Negara yang membangun dengan terus meminjam dana dari Negara lain.
















Makalah Protista


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Protista (“yang paling pertama”) berasal dari teori asal-usul makhluk hidup yang di kemukakan oleh Aristoteles “Makhluk hidup berasal dari benda mati”. Filum pada Protista terdiri atas empat yaitu: (1) Rhizopoda/Sarcodina, (2) Cylliata/Cyilliophora, (3) Flagellata/Mastidhopora dan, (4) Sporozoa
           Dalam makalah ini kami akan membahas tentang Protista Mirip Tumbuhan (Ganggang/ Alga), Protista Mirip Hewan (Protozoa) , dan Protista Mirip Jamur (Sporozoa). Bagaimana ciri-ciri Protista, cara berkembang biak, peran postif dan negatif dalam kehidupan manusia.
            Dengan mempelajari Protista Mirip Tumbuhan, Protista Mirip Hewan, dan Protista Mirip Jamur kita dapat lebih memahami ciri-ciri, proses reproduksi. Dan dapat mengetahui apa saja contoh-contoh Protista Mirip Tumbuhan, Protista Mirip Hewan, dan Protista Mirip Jamur yang menguntungkan dan merugikan.

B. Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari protista?
2.      Apa saja klasifikasi dari protista?
3.      Apa saja ciri-ciri dari protista mirip tumbuhan, hewan, dan jamur?
4.      Bagaimana peran protista mirip tumbuhan, hewan, dan jamur dalam kehidupan manusia?
C. Tujuan Pembelajaran
·        Agar siswa dapat memahami tentang protista
·        Agar siswa dapat memahami klasifikasi dari protista
·        Agar siswa dapat mengetahui ciri-ciri dari protista mirip tumbuhan, hewan, dan jamur
·        Agar siswa mengetahui dan memahami peran protista mirip tumbuhan, hewan, dan jamur dalam kehidupan manusia
BAB II
PEMBAHASAN
Protista
Protista adalah kelompok organisme yang memiliki struktur  eukariotik, uniseluler, dan tidak memiliki jaringan yang sebenarnya.
Ciri-Ciri Protista
Ciri-ciri umum protista antara lain:
·         Eukariotik (memiliki membran inti)
·         Uniseluler (ada juga yang multiseluler)
·         Bernapas dengan respirasi aerob
·         Bereproduksi secara aseksual dan seksual
·         Umumnya hidup di air laut (ada juga yang hidup di tanah ataupun tempat-tempat yang lembab)
·         Memperoleh makanannya dengan autotrof dan heterotrof

A.              Protista Mirip Tumbuhan
Yang termasuk dalam kelompok protista mirip tumbuhan adalah ganggang (alga).
Ciri-Ciri Protista Mirip Tumbuhan:
1)             merupakan organisme Eukariotik
2)             ada yang uniseluler (bentuk benang/pita) dan ada yang multiseluler (bentuk lembaran).
3)             Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof. Selain klorofil, alga juga memiliki pigmen lain, seperti fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin (warna coklat), xantofil (warna kuning) dan karotena (warna keemasan).
4)             Tubuh alga/ganggang tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Tubuhnya berupa thalus, sehingga dimasukkan ke dalam golongan thalophyta.
5)             Reproduksi secara aseksual (dengan fragmentasi, pembelahan, pembentukan spora) maupun seksual (dengan oogami dan isogami). oogami  terjadi jika antara sel betina dan sel kelamin jantan  mempunyai ukuran yang sama dan sulit dibedakan. Oogami terjadi jika antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda dan mudah dibedakan. Dari peleburan dua sel kelamin tersebut, akan terjadi pembuahan yang menghasilkan zigot. Zigot akan terus berkembang menjadi individu baru
6)             Habitat di perairan (tawar – laut), tempat lembab.  Ada yang menempel pada batuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan sebagai (epifitik), dan menempel pada tubuh hewan (epizoik).
               

Klasifikasi Protista Mirip Tumbuhan
Berdasarkan macam klorofil dan pigmen lain yang dominan, alga dibagi menjadi:
a.      Chlorophyta (Alga Hijau)
1)      Ciri-Ciri
Ada yang bersel satu, bersel banyak, berkoloni, berbentuk benang, dan lembaran. Selnya eukaryot. Punya klorofil a dan b, dan pigmen tambahan karoten. Cara hidup bebas, sebagai epifit atau fitoplankton. Reproduksi aseksual dengan pembelahan sel (bersel tunggal), fragmentasi (koloni dan filamen), pembentukan zoospora (sel berflagel dua), aplanospora (spora yang tidak bergerak), dan autospora (aplanospora yang mirip dengan sel induk). Reproduksi seksual dengan isogami (peleburan dua gamet yang bentuk dan ukurannya sama), anisogami (peleburan dua gamet, yaitu yang ukurannya tidak sama) dan oogami (peleburan dua gamet, yaitu sperma dan sel telur).
2)      Klasifikasi Chlorophyta
Berdasarkan bentuk dan dapat tidaknya bergerak, Chlorophytandigolongkan menjadi beberapa genus, yaitu:
a)      Alga hijau bersel satu tidak bergerak
Contoh: Chlorococcum (bulat, punya pirenoid), Chlorella (bulat,
kloroplas berbentuk mangkuk, punya pirenoid sebagai sumber protein sel tunggal).
b)      Alga hijau bersel satu dapat bergerak
Contoh: Chlamydomonas (bulat telur, berflagel dua di ujung depan, kloroplas berbentuk antara mangkuk dan pita, terdapat stigma (bintik mata).
c)      Alga hijau berkoloni tidak bergerak
Contoh: Hydrodictyon (koloni berbentuk jala inti, dan pirenoid banyak).
d)     Alga hijau berbentuk koloni bergerak
Contoh: Volvox (koloni bulat, berisi beribu-ribu sel).


e)      Alga hijau berbentuk benang (filamen)
Contoh: Spirogyra (benang tidak bercabang, inti tunggal, kloroplas berbentuk pita tersusun spiral, pirenoid banyak) dan Oedogonium (filamen tidak bercabang, kloroplas berbentuk jala, pirenoid banyak, inti satu besar).
f)       Alga hijau berbentuk thalus
Contoh: Ulva lactua (selada laut), bentuk lembaran seperti daun.

b.      Phaeophyta (Alga Coklat)
Tubuh menyerupai tumbuhan tinggi. Mempunyai klorofil a dan c, pigmen tambahan xantofil dan fikosantin. Habitat sebagian besar di laut. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi, zoospora. Reproduksi seksual dengan oogami, sel telur dihasilkan oleh oogonia, dan sperma dihasilkan oleh anteridia. Contoh: Laminaria sp (penghasil asam alginat yang dibutuhkan untuk produksi tekstil, makanan, dan kosmetik), Sargassum sp, Fucus, Turbinaria decurens, Macrocystis.

c.       Chrysophyta (Alga Keemasan)
1)      Ciri-ciri
Habitat di air tawar. Bersel tunggal, membentuk koloni atau benang. Dinding sel mengandung silika. Cara hidup sebagai fitoplankton. Mempunyai klorofil a dan c, pigmen tambahan berupa karoten.
2)      Klasifikasi Chrysophyta
Dibagi menjadi tiga kelas, yaitu:
a)      Xanthophyceae (ganggang hijau kuning). Mempunyai klorofil, xantofil.
Contoh: Vaucheria sp.
b)      Chrysophyceae (ganggang coklat-keemasan). Mempunyai klorofil dan karoten.
Contoh: Ochromonas, Synura.
c)      Bacillariophyceae (diatom). Banyak dijumpai di atas permukaan tanah basah (sawah, got, parit). Tubuh uniseluler, ada yang berkoloni. Dinding sel tersusun atas dua belahan, yaitu kotak (hipoteka) dan tutup (epiteka). Contoh: Navicula, Pinnularia.
d)     Rhodophyta (ganggang merah)
Habitat di laut. Tubuhnya bersel banyak. Mempunyai klorofil a dan d, pigmen tumbuhan fikosianin, fikoerithrin. Contoh: Eucheuma spinosum (bisa dibuat agar-agar), Gelidium sp, dan Gracillaria sp.
d.      Euglenophyta
Euglenophyta merupakan kelompok protista yang unik karena dia memiliki sifat mirip tumbuhan dan hewan. Dianggap mirip tumbuhan karena memiliki klorofil a dan b, juga ditemukan karotin sehingga dia akan berfotosintesis. Euglenophyta dianggap mirip hewan karena dapat bergerak aktif dengan pertolongan satu atau beberapa bulu cambuk (flagela) yang keluar dari selnya. Karena mempunyai alat gerak, dia dapat hidup di perairan, misalnya air tawar dan air tergenang.Contoh : Euglena viridis
e.       Phyrrophyta (Alga Api)
Sering disebut Dinoflagellata karena memiliki 2 flagel. bersifat uniseluler, memiliki piqmen berupa klorofil a dan c. Memiliki dinding sel berupa selulosa dan ada juga yang tidak memiliki dinding sel. Disebut ganggang Api, karena mampu memancarkan cahaya (bioluminesens) pada kondisi gelap. Hidup di air laut dan ada yang di air tawar. Contoh : Noctiluca sp, Ceratium sp, Gonyaulax sp, Perridium sp.


f.       Rodhophyta (Alga Merah)
Bersifat multiseluler, memiliki piqmen fikobilin yang terdiri dari fikoreitrin (merah) dan fikosianin (biru), klorofil. habitat di dasar laut, seperti rumput sehingga sering disebut dengan   rumput laut (sea weed). Reproduksi secara  Vegetatif dengan  pembentukan spora, dan secara generatif dengan  peleburan antar ovum dan spermatozoid. Sering dimanfaatkan untuk bahan makanan (agar-agar) dan kosmetika. Contoh : Euchema spinosum, Glacilaria sp, Gelidium sp, Gigartina mammilosa, Erytrophylum sp, Macrocladia sp.
Reproduksi Protista Mirip Tumbuhan

Reproduksi secara aseksual
Ø Dengan pembelahan biner yaitu sel induk ganggang membleah menjadi dua bagian yang sama kemudian tumbuh menjadi ganggang baru.
Ø Dengan fragmentasi yaitu filamen atau talus yang putus dapat tumbuh menjadi ganggang baru.
Ø Dengan pembentukan spora yaitu dengan cara pembelahan dinding sel induk kemudian spora akan keluar setelah dinding sel induk pecah dan kemudian tumbuh menjadi ganggang baru yang haploid.
Reproduksi secara seksual
Terjadi dengan penyatuan dua gamet yang berbeda jenisnya.

Peranan Protista Mirip Tumbuhan Yang Menguntungkan:
1.          Sebagai sumber makanan yang dapat dikonsumsi langsung (chlorella, ulva, eucheuma)
2.          Sebagai bahan campuran berbagai produk industri (ganggang keemasaan misalnya diatom)
Peranan Protista Mirip Tumbuhan Yang Merugikan:
1.         Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus manusia, menyebabkan kerusakan jaringan pada usus dan diare.
2.         Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab disentri tetapi efeknya tidak lebih parah dari Entamoeba histolytica.
3.         Entamoeba gingivalis hidup di dalam rongga mulut manusia, ada disela-sela gigi atau di leher gigi, tenggorokan, dan tonsil. Tidak bersifat patotenik akan tetapi dapat memperparah terjadinya radang gusi.
4.         Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit surrah pada ternak sapi, kuda, dan kerbau. Banyak berjangkit di daerah tropis termasuk Indonesia. Vektor perantaranya adalah lalat dari genus Tabanus.

B.               Protista Mirip Hewan
Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos artinya pertama dan Zoon artinya hewan. Protozoa sering disebut hewan bersel satu (uniseluler). Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri melalui organel-organel yang secara fungsi analog dengan sistem organ pada hewan-hewan bersel banyak (metazoa).
Ciri-Ciri Protista Mirip Hewan:
1)      Ukuran tubuh mulai dari 10 mikron-6 mm
2)      Bentuk protozoa bervariasi yaitu asimetris, bilateral simetris, radial simetris dan spiral
3)      Bergerak dengan flagel, pseudopodia, silia atau dengan gerakan sel itu sendiri
   
   

4)      Cara mendapatkan makanan dibedakan menjadi : holozoik, saprofit, saprozoik
5)      Habitatnya di tempat-tempat berair, seperti di selokan, sawah, parit, sungai, dll.
6)      Cara hidupnya bebas, komensalisme, mutualisme, parasit
Klasifikasi Protista Mirip Hewan
Berdasarkan alat geraknya dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu :
a)         Rhizopoda atau Sarcodina (Kaki Semu)
Rhizophoda berasal dari kata rhizo yang berarti akar dan podos yang berarti kaki jadi Rhizophoda  berarti akar kaki sedangkan Sarcodina ( Sarcodesi yang berarti daging). Termasuk hewan Uniseluler dan bentuk tubuhnya mudah berubah. Alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia) dengan cara menjulur (protoplasma) gerakannya yang disebut amoeboid. Ada beberapa macam kaki semu, yaitu lobodia (ujung tumpul) dan filopodia (ujung runcing), dan aksopodia (teratur pada pusat). Contoh: Amoeba
Jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh manusia disebut Entamoeba, misalnya:
1.        Entamoeba dysentriae, penyebab penyakit disentri, karena menyerang dan merusak jaringan usus, disebut juga Entamoeba histolitica.
2.      Entamoeba ginggivalis, hidup di rongga mulut.
3.         Entamoeba coli, hidup dalam kolon, sebenarnya bukan parasit, tetapi kadang-kadang menyebabkan diare.
·                     Foraminifera, hidup di laut, memiliki kerangka luar yang terbuat dari kalsium karbonat. Kerangka yang telah kosong mengendap di dasar laut membentuk tanah “globigerina”. Fosilnya berguna sebagai petunjuk dalam pencarian minyak bumi.
·                     Radiolaria, hidup di laut. Kerangka tubuhnya tersusun dari silikat membentuk tanah radiolaria yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan penggosok.
·                     Arcella sp, memiliki rangka luar yang tersusun dari zat kitin. Hewan ini banyak terdapat di air tawar. Berbentuk seperti piring, dengan satu permukaan cembung dan permukaan lainnya cekung atau datar , yang ditengahnya terdapat lubang tempat keluarnya kaki palsu.
b)        Flagellata (Mastighopora)
Flagellata  dari istilah Flagellum (Cambuk)  sedangkan Mastigophora dari kata mastix: (cambuk) dan  poros (membawa). Merupakan protista yang memiliki alat gerak berupa bulu cambuk.
Flagellata dibedakan menjadi 2 kelompok berdasarkan ada tidaknya klorofil, yaitu:
·                     Flagellata yang mempunyai kromatofora dan struktur yang mengandung pigmen hijau klorofil, disebut kelompok fitoflagellata.
·                     Euglena viridis, hidup di air tawar
·                     Vollvox globator, hidup di air tawar, berkoloni, merupakan kumpulan ribuan hewan bersel satu yang berflagel dua. Sel-sel pembentuk koloni dihubungkan dengan benang-benang plasma.
·                     Noctiluca miliaris, hidup di laut, mempunyai dua flagel, yang satu panjang dan yang satu pendek, hewan ini menyebabkan laut tampak bercahaya pada waktu malam hari.
·                     Flagellata yang tidak mempunyai pigmen klorofil disebut kelompok zooflagellata.
Contoh:
·                     Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense, penyebab penyakit tidur pada manusia. Hospes perantaranya adalah lalat dari genus tse-tse, yaitu Jenis Glosina palpalis dan Glosina mursitans. Trypanosoma hidup di dalam kelenjar getah bening atau cairan serebro spinal manusia.
·                     Trichomonas vaginalis, parasit pada vagina saluran urine wanita.
·                     Leishmania tropica, penyebab penyakit kalaazar dengan tanda demam dan anemia.
·                     Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit, disebut penyakit oriental.
·                     Trypanosoma evansi, penyebab penyakit sura (malas) pada ternak, hospes perantara lalat tabanus.
c)         Ciliata/Ciliophora/Infosoria
Ciliata (latin, cilia = rambut kecil) atau Ciliophora/Infosoria bergerak dengan cilia (rambut getar). Alat gerak berupa cilia atau bulu getar. Bentuk tubuh tetap dan spesifik, hidup di air tawar yang banyak mengandung zat organik dan bakteri. Ada yang hidup bersimbiosis di dalam usus vertebrata. Cilia membantu pergerakan makanan ke sitostoma. Makanan yang terkumpul di sitostoma akan dilanjutkan ke sitofaring. Apabila telah penuh, makanan akan masuk ke sitoplasma dengan membentuk vakuola makanan. Sel Ciliata memiliki dua inti, yaitu makronucleus dan mikronucleus. Makronukleus memiliki fungsi vegetatif dan  Mikronukleus memiliki fungsi reproduktif, yaitu pada konjugasi.
Contoh:
·       Paramaecium caudatum, bentuk tubuh seperti sandal, mempunyai sitostom (celah mulut) pada membran plasma,  dan selnya diselubungi oleh pelikel. Mempunyai dua macam nukleus yaitu mikronukleus untuk  reproduksi dan makronukleus untuk membantu proses fisiologis yang lain. Mempunyai dua macam vakuola yaitu vakuola makanan  berfungsi utk membantu mencerna makanan dan vakuola  kontraktil berfungsi utk mengeluarkan sisa makanan cair  (ekskresi). Rereproduksi secara aseksual dengan membelah diri dengan arah transversal, dan seksual dengan konjugasi.
·       Stentor, bentuk seperti terompet dan hidupnya menetap di suatu tempat.
·       Vorticella, bentuk seperti lonceng bertangkai panjang dengan bentuk lurus atau spiral yang dilengkapi cilia di sekitar mulutnya.
·       Didinium, predator pada ekosistem perairan, yaitu pemangsa Paramaecium.
·       Stylonichia, bentuk seperti siput, cilianya berkelompok. Banyak ditemukan pada permukaan daun yang terendam air.
·       Balantidium coli, habitat pada kolon manusia dan dapat menimbulkan balantidiosis (gangguan pada perut).
d)     Sporozoa
Sporozoa dari kata spora (benih) dan zoon (binatang), merupakan hewan berspora, tidak mempunyai alat gerak, bergerak dengan mengubah kedudukan tubuhnya. Hampir semua spesies ini bersifat parasit (endoparasit). Tubuh Sporozoa berbentuk bulat atau oval, mempunyai nukleus, tetapi tidak mempunyai vakuola kontraktil.
Contoh :
Genus Plasmodium, bersifat parasit pada sel darah (eritrosit) manusia, yaitu menyebabkan penyakit malaria. Vektornya adalah nyamuk Anopheles sp. Reproduksi Plasmodium secara vegetatif berlangsung pada tubuh manusia penderita malaria, dan secara generatif berlangsung pada tubuh nyamuk Anopheles sp betina.
Peranan Protista Mirip Hewan Yang Menguntungkan:
1.         Foraminifera, cangkang/kerangkanya adalah petunjuk dalam pencarian sumberdaya minyak, gas alam, dan mineral.
2.         Radiolaria, kerangkanya yang jika mengendap dapat dijadikan bahan penggosok.
3.         Mengontrol jumlah bakteri.
4.         Merupakan 200 plankton dan bentos sebagai sumber makanan hewan.
Peranan Protista Mirip Hewan Yang Merugikan:
1.         Plasmodium yaitu penyebab penyakit malaria.
2.         Balantidium coli yaitu penyebab diare.
3.         Entamoeba histolytica yaitu penyebab penyakit disentri.







C.              Protista Mirip Jamur
Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur mirip fungi, tetapi gerakan pada fase vegetatifnya mirip amoeba (protozoa). Meskipun tidak berklorofil, struktur membran jamur ini mirip ganggang.
Protista mirip jamur dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu mycomycota dan oomycota.
1.  Mycomycota (Jamur Lendir)
Ciri-cirinya adalah pada fase vegetatif tubuhya berbentuk seperti lendir, dan pada fase generatif bereproduksi seperti jamur. Contohnya jamur lendir bersekat (Myxomycota) dan jamur lendir tidak bersekat (Acrasiomycota). Habitat di hutan basah, batang kayu yang membusuk, sampah basah, dan tanah yang lembap. Fase vegetatif berbentuk seperti lendir. Sifat seperti Amoeba, reproduksi mirip jamur. Contoh:
·           Physarum sp , merupakan  jamur lendir tak bersekat, sel-selnya tidak dapat dipisahkan.
·           Dictyostelium discoideum, merupakan jamur lendir bersekat, sel-selnya dapat dipisahkan.



2.  Oomycota (Jamur Air)
Ciri-cirinya tubuh terdiri atas hifa yang tidak bersekat (senositik), berinti banyak, dinding sel teridiri atas selulosa. Contohnya Saprolegnia, Phytophtora, Pytium. Jamur air dimasukkan ke kingdom Protista karena strukturnya mirip alga, tetapi tidak berklorofil. Hifa tidak bersekat, intinya banyak. Dinding sel berupa selulosa. Reproduksi aseksual dengan zoospora dan seksual menghasilkan zigot.
Contoh:
·            Phytophythora infestan (parasit pada kentang)
·            Phytium sp (penyebab penyakit busuk pada kecambah berbagai tanaman)
·            Saprolegnia parasitica (parasit pada  ikan)

Reproduksi Protista Mirip Jamur
Reproduksi protista mirip jamur adalah melalui cara vegetatif yaitu dengan membentuk zoospora yang memiliki dua flagel serta melalui cara generatif yaitu dengan membentuk gamet (sel kelamin), setelah pembuahan, akan membentuk zigot yang tumbuh menjadi oospora.

Peranan Protista Mirip Jamur Yang Menguntungkan:
1.         Chlorella yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
2.         Eucheuma spinosum dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan kosmetik.
Peranan Protista Mirip Jamur Yang Merugikan:
1.         Phytophtora infestans, merupakan jamur parasit pada kentang (busuk kentang).
2.         Phytophtora faberi yaitu penyebab penyakit kanker pada bidang sudapan pohon karet.
3.         Phytophtora mictiane yaitu penyebab busuk pada daun tembakau.




BAB III
PENUTUP

A.              Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat kita tarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Protista adalah kelompok organisme yang memiliki struktur  eukariotik, uniseluler, dan tidak memiliki jaringan yang sebenarnya.
2.      Protista dibagi menjadi 3 bagian, yaitu Protista Mirip Tumbuhan (Alga), Protista Mirip Hewan (Protozoa), dan Protista Mirip Jamur (Sporozoa).
3.      Dalam Protista Mirip Tumbuhan alga dibagi menjadi Chlorophyta (Alga Hijau), Phaeophyta (Alga Coklat), Chrysophyta (Alga Keemasan), Euglenophyta, dan Phyrrophyta (Alga Api).
4.      Dalam Protista Mirip Hewan berdasarkan alat geraknya dibagi menjadi Rhizopoda/Sarcodina (Kaki Semu), Flagellata (Mastighopora), Ciliata/Ciliophora/Infosoria, dan Sporozoa.
5.      Dalam Protista Mirip Jamur dibagi menjadi 2 kelompuk, yaitu Mycomycota (Jamur Lendir) dan Oomycota (Jamur Air).
B.               Saran
Sebaiknya para pembaca jangan merasa puas terhadap makalah ini saja, pembaca juga harus  menambah ilmu pengetahuannya lagi tentang materi Protista Mirip Tumbuhan, Protista Mrip Hewan, dan Protista Mirip Jamur ini dengan mencari lagi buku-buku referensi lainnya atau dari internet.






                                                                                                                                                       

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah, dkk. 2007. Biologi 1.Jakarta: Esis Erlangga.
Sarjilah. 2008. Modul Bimbingan Belajar Biologi. Yogyakarta
Situs Web: